Kompas.com - Dunia memperingati
tanggal 4 Februari sebagai Hari Kanker Sedunia. Tahun ini tema besar yang
diambil adalah Cancer - Did you know? Para pakar menilai kanker masih
jadi masalah karena banyaknya mitos dan kurangnya pemahaman masyarakat, terutama
akan gejala kanker.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan separuh dari kasus kanker di dunia terjadi di negara berkembang dan miskin. Padahal, angka kesembuhan kanker di negara-negara berkembang baru mencapai 30-40 persen, jauh jika dibandingkan dengan di negara Barat yang mencapai 80 persen.
Pemahaman akan gejala-gejala awal kanker dinilai sebagai faktor yang sangat penting untuk meningkatkan angka kesembuhan terapi kanker. Dengan memahami gejala kanker, terapi pengobatan bisa diberikan sedini mungkin sehingga harapan hidup lebih besar.
Gejala awal kanker meliputi borok di mulut yang tak sembuh-sembuh, perubahan suara, sulit menelan, batuk atau napas sesak, benjolan di payudara, atau perdarahan dari tubuh yang berlangsung lebih dari dua minggu.
Gejala lain yang perlu diwaspadai antara lain pembesaran tahi lalat, perubahan frekuensi BAB, gangguan pencernaan, atau penurunan berat badan meski tidak sedang melakukan diet.
Segera periksakan ke dokter jika mengalami gejala-gejala tersebut. Meski ternyata hasilnya belum tentu kanker, tetapi tak ada ruginya memeriksakan diri.
Ada beberapa tes atau pemeriksaan yang dapat membantu mendeteksi kanker. Sebagian besar tes dirancang untuk menemukan bentuk kanker yang umum pada mereka yang beresiko tinggi.
Kanker termasuk penyebab kematian utama di dunia. WHO memperkirakan kematian akibat kanker bisa mencapai 84 juta antara tahun 2005-2015 jika tidak dilakukan pencegahan.
Gaya hidup sehat bisa menurunkan risiko kanker. Karena itu mulailah berolahraga, menerapkan pola makan sehat, berhenti merokok, mencegah kegemukan, serta menjauhi alkohol.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan separuh dari kasus kanker di dunia terjadi di negara berkembang dan miskin. Padahal, angka kesembuhan kanker di negara-negara berkembang baru mencapai 30-40 persen, jauh jika dibandingkan dengan di negara Barat yang mencapai 80 persen.
Pemahaman akan gejala-gejala awal kanker dinilai sebagai faktor yang sangat penting untuk meningkatkan angka kesembuhan terapi kanker. Dengan memahami gejala kanker, terapi pengobatan bisa diberikan sedini mungkin sehingga harapan hidup lebih besar.
Gejala awal kanker meliputi borok di mulut yang tak sembuh-sembuh, perubahan suara, sulit menelan, batuk atau napas sesak, benjolan di payudara, atau perdarahan dari tubuh yang berlangsung lebih dari dua minggu.
Gejala lain yang perlu diwaspadai antara lain pembesaran tahi lalat, perubahan frekuensi BAB, gangguan pencernaan, atau penurunan berat badan meski tidak sedang melakukan diet.
Segera periksakan ke dokter jika mengalami gejala-gejala tersebut. Meski ternyata hasilnya belum tentu kanker, tetapi tak ada ruginya memeriksakan diri.
Ada beberapa tes atau pemeriksaan yang dapat membantu mendeteksi kanker. Sebagian besar tes dirancang untuk menemukan bentuk kanker yang umum pada mereka yang beresiko tinggi.
Kanker termasuk penyebab kematian utama di dunia. WHO memperkirakan kematian akibat kanker bisa mencapai 84 juta antara tahun 2005-2015 jika tidak dilakukan pencegahan.
Gaya hidup sehat bisa menurunkan risiko kanker. Karena itu mulailah berolahraga, menerapkan pola makan sehat, berhenti merokok, mencegah kegemukan, serta menjauhi alkohol.
0 comments:
Post a Comment