Klasifikasi adalah pengelompokan
aneka jenis hewan atau tumbuhan ke dalam kelompok tertentu. Pengelompokan ini
disusun secara runut sesuai dengan tingkatannya (hierarkinya), yaitu mulai dari
yang lebih kecil tingkatannya hingga ke tingkatan yang lebih besar. Ilmu yang
mempelajari prinsip dan cara klasifikasi makhluk hidup disebut
taksonomi atau sistematik.
Prinsip dan cara mengelompokkan makhluk hidup
menurut ilmu taksonomi adalah dengan membentuk takson. Takson
adalah kelompok makhluk hidup yang anggotanya memiliki banyak persamaan
ciri. Takson dibentuk dengan jalan mencandra objek atau makhluk hidup yang
diteliti dengan mencari persamaan ciri maupun perbedaan yang dapat diamati.
Sistem Klasifikasi makhluk hidup telah dikenal
sejak zaman dahulu (Ancient Time, BC) . Ahli filosof Yunani, Aristotle (384-322
BC) mengelompokan makhluk hidup kedalam dua kelompok besar yaitu kelompok hewan
dan kelompok tumbuhan, namun keberadaan organisme mikroskopis belum dikenal pada
saat itu. Sistem klasifikasi makhluk hidup terus mengalami kemajuan seiring
berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Sistem klasifikasi makhluk hidup
dikelompokan dalam satu-satuan kelompok besar yang disebut kingdom.
Perkembangan Klasifikasi
1. Sistem Klasifikasi
Pra-Linnaeus
Sistem klasifikasi ini dilakukan dengan melihat
kesamaan bentuk luar dari tubuh makhluk hidup (morfologi). Makhluk hidup pada
masa ini dibedakan menjadi dua kelompok seperti konsep Aristoteles yang
mengklasifikasikan makhluk hidup menjadi 2 yaitu tumbuhan dan hewan. Hewan-hewan
yang memiliki bentuk tubuh yang sama dikelompokkan menjadi satu kelompok
tersendiri. Selain itu hewan juga dikelompokkan berdasarkan kegunaannya
masing-masing. Pengelompokan hewan didasarkan pada ciri-ciri lalu ditentukan
macamnya dan diberikan nama sesuai dengan isyarat yang dimiliki. Proses-proses
ini dilakukan tanpa kesadaran dan berlangsung dalam waktu yang sangat cepat.
Pada masa pra-Linnaeus juga belum ada publikasi tentang klasifikasi hewan.
2. Sistem Klasifikasi 2
Kingdom
- Kingdom Animalia (Dunia Hewan)
- Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan)
Sistem ini dikembangkan oleh ilmuwan Swedia C.
Linnaeus tahun 1735. Kelemahannya adalah penggolongan ini masih terlalu umum dan
kurang spesifik sehingga terdapat beberapa makhluk hidup lainnya yang tidak
dapat digolongkan dalam kedua kingdom ini. Kelebihan sistem ini pada saat itu
adalah mampu menggolongkan dua kelompok besar mahkluk hidup di bumi berdasarkan
karakter fisiknya yaitu tumbuhan dan hewan dan juga kedua kingdom ini merupakan
kunci atau pengarah utama menuju model-model kingdom lainnya.
3. Sistem Klasifikasi 3
Kingdom
- Kingdom Animalia (Dunia Hewan)
- Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan)
- Kingdom Protista (Organisme bersel satu dan organisme multiseluler sederhana)
Ketika makhluk hidup bersel satu ditemukan,
temuan baru ini dipecah ke dalam dua kerajaan: yang dapat bergerak ke dalam
filum Protozoa, sementara alga dan bakteri ke dalam divisi Thallophyta atau
Protophyta. Namun ada beberapa makhluk yang dimasukkan ke dalam filum dan
divisi, seperti alga yang dapat bergerak, Euglena, dan jamur lendir yang mirip
amuba. Karena dasar inilah, Ernst Haeckel pada tahun 1866 menyarankan adanya
kerajaan ketiga, yaitu Protista untuk menampung makhluk hidup yang tidak
memiliki ciri klasifikasi yang jelas. Kerajaan ketiga in baru populer belakangan
ini (kadang dengan sebutan Protoctista). Protista adalah organisme yang memiliki
sifat-sifat tumbuhan dan hewan sekaligus.
Kelemahan sistem ini yaitu bakteri tidak dapat
digolongkan ke dalam kingdom protista, karena bakteri adalah organisme
mikroskopis yang tidak memiliki inti sel. Sehingga pengelompokan kingdom ini
kurang sempurna. Kelebihan sistem ini adalah organisme mikroskopis bersel satu
atau multiseluler sederhana dikelompokan kedalam kingdom tersendiri dan berbeda
dari animalia atau plantae, penyebabnya karena secara fisiologis, morfologisnya,
dan anatomi, kingdom protista memiliki perbedaan dari kedua kingdom lainnya.
4. Sistem Klasifikasi 4
Kingdom
- Kingdom Animalia (Dunia Hewan)
- Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan)
- Kingdom Protista
- Kingdom Monera·Kingdom Fungi (Dunia Jamur)
Ada dua tokoh yang mengklasifikasikan makhluk
hidup menjadi sistem 4 kingdom yaitu Copeland dan Whittaker. Hanya saja dasar
yang digunakan oleh keduanya berbedasehingga dihasilkan klasifikasi makhluk
hidup yang berbeda pula. Copeland membagi menjadi empat Kingdom yaitu
Monera, Protoctista, Metaphyta dan Metazoa. Monera adalah organisme
yang belum memiliki membran inti dan membran organel sel atau bersifat
prokariotik.
Berbeda dengan Protista/Protoctista yang bersifat
Eukariotik. Metaphyta adalah tumbuhan yang mengalami masa perkembangan embrio,
begitu juga Metazoa adalah kelompok hewan yang mengalami masa perkembangan
embrio dalam siklus hidupnya. Sedangkan Whittakers membagi hewan menjadi
beberapa kingdom: Animalia, Plantae, Fungi dan Protista.
Fungi dijadikan kingdom tersendiri karena fungi
memiliki perbedaan dari tumbuhan. Fungi bukan organisme autotrof layaknya
tumbuhan melainkan organisme yang heterotrof yaitu tidak dapat mensintesis
makanannya sendiri. Jamur tidak mencernakan makanan seperti yang binatang
lakukan, atau pun membuat makanan mereka sendiri seperti yang tumbuhan lakukan
melainkan mereka mengeluarkan enzim pencernaan di sekitar makanan mereka dan
kemudian menyerapnya (absorbsi)ke dalam sel.
5. Sistem Klasifikasi 5
Kingdom
Sistem ini dikembangkan oleh ahli Biologi Amerika Robert H. Whittaker tahun
1969 dengan mencirikan masing-masing kingdom sebagai berikut :- Monera : Prokariot, Autotrof dan Heterotrof, Uniseluler dan Multiseluler
- Protista : Eukariot, Autotrof dan Heterotrof, Uniseluler dan Multiseluler
- Fungi : Eukariot, Heterotrof, Uniseluler dan Multiseluler
- Plantae : Eukariot, Autotrof, Multiseluler
- Animalia : Eukariot, Heterotrof, Multiseluler
Kelebihan sistem ini adalah jamur digolongkan
kedalam kingdom tersendiri karena Jamur tidak mencernakan makanan seperti yang
hewan lakukan, atau pun membuat makanan mereka sendiri seperti yang tumbuhan
lakukan melainkan mereka mengeluarkan enzim pencernaan di sekitar makanan mereka
dan kemudian menyerapnya ke dalam sel. Begitu juga perbedaannya dengan monera
jelas terlihat bahwa kingdom fungi merupakan jenis organisme eukariot bukan
prokariot. Dengan kata lain kingdom ini melengkapi sistem klasifikasi kingdom
sebelumny. Namun masih terdapat kelemahan dalam klasifikasi ini, yaitu belum
mampu mendefinisikan kingdom monera secara tepat sehingga didalam kelompok
kingdom monera sendiri masih memiliki perbedaan yang cukup signifikan baik dalam
hal RNA polymerase, RNA sequences, Introns, membran lipid dan lainnya.
6. Sistem Klasifikasi 6
Kingdom
- Kingdom Animalia (Dunia Hewan)
- Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan)
- Kingdom Protista
- Kingdom Mycota (Dunia Jamur)
- Kingdom Eubacteria
- Kingdom Archaebacteria
Sistem ini dikembangkan oleh ahli Biologi Amerika
Carl Woese 1977. Pengklasifikasian ini berawal dari ditemukannya golongan monera
archaebacteria di samudera dalam yang memiliki perbedaan dengan kingdom monera
lainnya (eubacteria). Analisis archaebacteria menunjukkan bahwa kelompok ini
lebih menyerupai eukariota dibanding saudaranya (prokariotik). Hal ini adalah
salah satu alasan menagapa kingdom monera menjadi kingdom archaebacteria dan
eubacteria. Namun bagi beberapa pakar ilmuwan sering menjadi
pro dan kontra, karena kingdom monera merupakan kingdom yang sudah mencakup
bakteri archae dan eubacteria sehingga menurut mereka tidak perlu di bagi lagi.
Kelebihannya adalah mampu menjelaskan kingdom monera secara spesifik, sehingga
memberikan informasi yang cukup signifikan bagi kingdom monera.
7. Sistem Klasifikasi 7
Kingdom
- Kingdom Animalia (Dunia Hewan)
- Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan)
- Kingdom Protista (Protozoa)
- Kingdom Chromista
- Kingdom Eumycota
- Kingdom Eubacteria
- Kingdom Archaebacteria
Sistem ini diperkenalkan oleh
ahli Cavalier-Smith tahun 1998. sistem ini dikembangkan dari sistem kingdom
sebelumnya dan secara garis besar digolongkan dalam dua kelas utama prokariot
dan eukariot (2 Empires, Chatton 1937) dari kedua golongan besar ini dibagi
lagi, eukariot mencakup Animalia, Plantae, Protozoa (protista), Eumycota dan
Chromista. Sedangkan golongan prokariot mencakup Eubacteria dan
Archaebacteria.
Disini terdapat kingdom baru yaitu Chromista yang
anggotanya merupakan bagian dari kingdom fungi dan protista yaitu Oomycota,
Hyphochytriomycota, Bacillariophyta, Xanthophyta, Silicoflagellates,
Chrysophyta, dan Phaeophyta. Golongan ini berbeda dari kingdom asalnya karena
mereka meiliki klorofil a dan c, tidak menyimpan makanan sebagai kanji melainkan
sebagai minyak dan umumnya menghasilkan sel dengan dua flagella yang berlainan.
Karena sebagian kingdom mycota sudah digolongkan ke dalam kingdom chromista maka
kingdom ini berubah menjadi kingdom eumycota. Kingdom protista lebih akrab
dikenal sebagai kingdom protozoa.Klasifikasi system ini lebih sempurna dari
kingdom sebelumnya.
sumber artikel : http://staff.unila.ac.id
0 comments:
Post a Comment