Komponen 
Sistem Operasi - Sebuah sistem operasi dapat dibagi menjadi beberapa 
komponen. Secara umum, para pakar sepakat bahwa terdapat sekurangnya empat 
komponen manajeman utama yaitu:
- Manajemen Proses
 - Manajemen Memori
 - Manajamen Sistem Berkas
 - Manajemen Masukan/Keluaran
 
Selain 
keempat komponen 
di atas, Avi Silberschatz, dan kawan-kawan menambahkan beberapa komponen 
seperti:
- Manajemen Penyimpanan Sekunder.
 - Manajemen Sistem Proteksi.
 - Manajemen Jaringan.
 - Command-Interpreter System.
 
Manajemen Proses
Manajemen 
proses adalah rangkaian aktivitas perencanaan dan pengawasankinerja suatu proses, terutama proses 
bisnis. Manajemen proses mengaplikasikan 
pengetahuan, ketrampilan, peralatan, teknik, serta sistem untuk mendefinisikan, 
memvisualisasikan, mengukur, mengontrol, melaporkan, dan memperbaiki proses 
dengan tujuan untuk meningkatkan keuntungan atau laba. ISO 
9001mempromosikan pendekatan proses untuk 
mengelola suatu organisasi.
Sistem 
operasi bertanggung-jawab atas aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan 
manajemen proses seperti:
<!--[endif]-->- Membuat dan menghapus proses pengguna dan sistem proses.
 - Menunda atau melanjutkan proses.
 - Menyediakan mekanisme untuk sinkronisasi proses.
 - Menyediakan mekanisme untuk komunikasi proses.
 - Menyediakan mekanisme untuk penanganan deadlock
 
Manajemen Memori Utama
Sistem 
operasi memiliki tugas untuk mengatur bagian memori yang sedang digunakan dan 
mengalokasikan jumlah dan alamat memori yang diperlukan, baik untuk program yang 
akan berjalan maupun untuk sistem operasi itu sendiri. Tujuan dari manajemen 
memori utama adalah agar utilitas CPU meningkat dan untuk meningkatkan efisiensi 
pemakaian memori.
Memori 
utama atau lebih dikenal sebagai memori adalah sebuah array yang besar 
dari word atau byte yang ukurannya mencapai ratusan, ribuan, atau bahkan jutaan. 
Setiap word atau byte mempunyai alamat tersendiri. Memori utama berfungsi 
sebagai tempat penyimpanan instruksi/data yang akses datanya digunakan oleh CPU 
dan perangkat M/K. Memori utama termasuk tempat penyimpanan data yang yang 
bersifat volatile 
(sementara), yaitu data akan hilang kalau komputer 
dimatikan.
Sistem 
operasi bertanggung-jawab atas aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan 
manajemen memori seperti:
Menjaga 
track dari memori yang sedang digunakan dan siapa yang 
menggunakannya.
Memilih 
program yang akan di-load ke memori.
Manajemen Sistem Berkas
File atau 
berkas adalah representasi program dan data yang berupa kumpulan informasi yang 
saling berhubungan dan disimpan di perangkat penyimpanan. Sistem berkas ini 
sangatlah penting, karena informasi atau data yang disimpan dalam berkas adalah 
sesuatu yang sangat berharga bagi pengguna. Sistem operasi harus dapat melakukan 
operasi-operasi pada berkas, seperti membuka, membaca, menulis, dan menyimpan 
berkas tersebut pada sarana penyimpanan sekunder. Oleh karena itu, sistem 
operasi harus dapat melakukan operasi berkas dengan baik.
Sistem operasi bertanggung-jawab dalam aktivitas yang berhubungan dengan manajemen berkas:
Pembuatan 
dan penghapusan berkas.
Pembuatan 
dan penghapusan direktori.
Mendukung 
manipulasi berkas dan direktori.
Memetakan 
berkas ke secondary-storage.
Mem-back-up 
berkas ke media penyimpanan yang permanen (non-volatile).
Manajemen Sistem Masukan/Keluaran
Sistem 
ini sering disebut dengan device manager. Menyediakan device driver yang umum 
sehingga operasi Masukan/Keluaran dapat seragam (membuka, membaca, menulis, 
menutup). Contoh: pengguna menggunakan operasi yang sama untuk membaca berkas 
pada perangkat keras, CD-ROM dan floppy disk.
Sistem 
operasi bertanggung-jawab atas aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan 
manajemen proses seperti:
<!--[if !supportLineBreakNewLine]-->
<!--[endif]-->
<!--[if !supportLineBreakNewLine]-->
<!--[endif]-->
Penyangga: 
menampung sementara data dari/ke perangkat 
Masukan/Keluaran.
Spooling: 
melakukan penjadwalan pemakaian Masukan/Keluaran sistem supaya lebih efisien 
(antrian dsb.).
Menyediakan 
driver: untuk dapat melakukan operasi rinci untuk perangkat keras 
Masukan/Keluaran tertentu.
Manajemen Penyimpanan Sekunder
Data 
yang disimpan dalam memori utama bersifat sementara dan jumlahnya sangat kecil. 
Oleh karena itu, untuk menyimpan keseluruhan data dan program komputer 
dibutuhkan penyimpanan sekunder yang bersifat permanen dan mampu menampung 
banyak data, sebagai back-up dari memori utama. Contoh dari penyimpanan sekunder 
adalah hard-disk, disket, dll. Sistem operasi bertanggung-jawab atas 
aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan manajemen disk 
seperti:
- free space management.
 - alokasi penyimpanan.
 - penjadwalan disk.
 
Sistem Proteksi
Proteksi mengacu pada mekanisme untuk mengontrol akses yang dilakukan oleh program, prosesor, atau pengguna ke sistem sumber daya. Mekanisme proteksi harus:
Membedakan 
antara penggunaan yang sudah diberi izin dan yang belum.
Menspesifikasi 
kontrol untuk dibebankan/diberi tugas.
Menyediakan 
alat untuk pemberlakuan sistem.
Jaringan
Sistem 
terdistribusi adalah sekumpulan prosesor yang tidak berbagi memori, atau clock. 
Setiap prosesor mempunyai memori dan clock tersendiri. Prosesor-prosesor 
tersebut terhubung melalui jaringan komunikasi Sistem terdistribusi menyediakan 
akses pengguna ke bermacam sumber-daya sistem. Akses tersebut menyebabkan 
peningkatan kecepatan komputasi dan meningkatkan kemampuan penyediaan 
data.
Command-Interpreter System
Sistem 
Operasi menunggu instruksi dari pengguna (command driven). Program yang membaca 
instruksi dan mengartikan control statements umumnya disebut: control-card 
interpreter, command-line interpreter dan terkadang dikenal sebagai shell. 
Command-Interpreter System sangat bervariasi dari satu sistem operasi ke sistem 
operasi yang lain dan disesuaikan dengan tujuan dan teknologi perangkat 
Masukan/Keluaran yang ada.
Sumber : http://top-ilmu.blogspot.com/2012/09/komponen-sistem-operasi-dan-fungsinya.html#ixzz2KViSDZv1








0 comments:
Post a Comment