Friday, 8 February 2013

SERBA SERBI MEROKOK

CARA MENGHINDARI KEBIASAAN MEROKOK
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Ada beberapa cara menghindari kebiasaan merokok. Pada dasarnya semua perokok tahu, bahwa merokok merupakan sebuah tingkah laku yang merugikan kesehatan. Hanya saja kebiasaan tersebut susah dihilangkan. Merokok merupakan salah satu aktivitas yang dipengaruhi oleh kecanduan zat-zat yang ada dalam rokok.
Menurut Monique (2000) ada beberapa cara mengindari kebiasaan merokok yaitu sebagai berikut:
  1. Tumbuhkan kemauan yang tinggi untuk berhenti merokok, dalam hal ini kita harus mengingat penyakit yang dapat diakibatkan oleh rokok dan merupakan penderitaan. 
  2. Mintalah bantuan orang terdekat untuk membantu mengingatkan agar tidak lagi menghisap rokok. Yang pertama dilakukan adalah dengan memberitahukan niat untuk tidak merokok pada orang terdekat sehingga mereka akan membantu dan mengingatkan agar tidak merokok, sehingga berlahan-lahan anda akan merasa risih dan sungkan karena terus menerus diingatkan. 
  3. Tanaman pada diri sendiri bahwa pasti mampu untuk berhenti sama sekali dari kebiasana merokok, hal ini dapat dilakukan dengan memulai menurunkan jumlah batang rokok yang diisap perhari, sehingga semakin lama semakin sedikit sampai tidak sama sekali. 
  4. Jauhi semua kemungkinan yang dapat membuat kembali menjadi perokok. Cara ini dilakukan dengan menghindari berkumpul dengan teman-teman atau orang lain yang merokok sehingga anda tidak ingin kembali merokok. 
  5. Mencari pengganti yang lebih positif daripada rokok. Untuk mengganti waktu yang digunakan untuk merokok dapat melakukan olah raga, makan permen, atau melakukan aktivitas lain.
==================================================================================
 JENIS - JENIS ROKOK
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Jenis-jenis rokok dapat dibedakan menjadi beberapa jenis. Perbedaan jenis-jenis rokok ini didasarkan atas bahan pembungkus rokok, bahan baku atau isi rokok, proses pembuatan rokok, dan penggunana filter pada rokok.
Rokok berdasarkan bahan pembungkus
Terdiri dari klobot yaitu rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun jagung, kawung yaitu rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun aren, sigaret yaitu rokok yang bahan pembungkusnya berupa kertas, cerutu yaitu rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun tembakau.
Rokok berdasarkan bahan baku
Terdiri dari rokok putih yaitu rokok yang bahan baku atau isinya hanya tembakau yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa atau aroma tertentu, rokok kretek yaitu bahan baku atau isinya berupa daun tembakau dan cengkeh yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu, rokok klembak yaitu rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun tembakau, cengkeh, dan kemenyan yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu.
Rokok berdasakan proses pembuatannya
Terdiri dari sigaret kretek tangan (SKT) yaitu rokok yang proses pembuatannya dengan cara digiling atau dilinting dengan menggunakan tangan atau alat bantu sederhana, sigaret kretek mesin (SKM) yaitu rokok yang proses pembuatannya menggunakan mesin. Sederhananya, material rokok dimasukkan kedalam mesin rokok. Keluaran yang dihasilkan mesin pembuat rokok berupa rokok batangan. Saat ini mesin pembuat rokok telah mampu menghasilkan keluaran sekitar enam ribu sampai delapan ribu batang rokok per menit. Mesin pembuat rokok, biasanya dihubungkan dengan mesin pembungkus rokok sehingga keluaran yang dihasilkan bukan lagi berupa rokok batangan namun telah dalam bentuk pak. Ada pula mesin pembungkus rokok yang mampu menghasilkan keluaran berupa rokok dalam pres, satu pres berisi 10 pak. Sayangnya, belum ditemukan mesin yang mampu menghasilkan SKT karena terdapat perbedaan diameter pangkal dengan diameter ujung SKT. Pada SKM, lingkar pangkal rokok dan lingkar ujung rokok sama besar.
Rokok berdasarkan penggunana filter
Terdiri dari rokok filter (RF) yaitu rokok yang pada bagian pangkalnya terdapat gabus, rokok non filter (RNF) yaitu rokok yang pada bagian panggalnya tidak terdapat gabus.
==================================================================================
ALASAN MENGAPA ORANG MEROKOK
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Banyak alasan orang merokok. Walau merokok akan membahayakan kesehatan, tetap saja orang mempunyai seribu alasan untuk merokok. Alasan orang merokok dapat dilihat dari beberapa segi, baik itu segi psikologis dan fisiologis (ketergantungan zat), alasan sosial, alasan estetika dan lain lain.
Menurut Sue Amstrong yang dikutip oleh Sihombing (2007) ada beberapa alasan orang dewasa merokok, antara lain:
  1. Mereka benar-benar menikmatinya sewaktu merokok. Mereka bahkan tidak mampu menahan diri meskipun menyadari bahwa kesehatannya dipertaruhkan untuk kesenangan tersebut.
  2. Mereka menjadi ketagihan terhadap nikotin dan tanpa nikotin hidup terasa hampa.
  3. Mereka menjadi terbiasa menghisap rokok agar dapat merasa santai.
  4. Tindakan mengambil sebatang rokok, menyulutnya dengan pemantik api, memandangi asap dan memegang sesuatu dalam tangannya telah menjadi bagian dari perilaku sosial mereka dan tanpa itu mereka akan merasa hampa. Dengan kata lain, merokok telah menjadi suatu kebiasaan.
  5. Merokok adalah “penopang” bermasyarakat. Mereka mungkin seorang pemalu yang perlu mengambil tindakan tertentu untuk menutupi perasaan malunya terhadap orang lain.
Menurut Sitepoe (2000) yang mengutip Conrad dan Miler menyatakan bahwa seseorang akan menjadi perokok melalui dua dorongan, yaitu:
  1. Dorongan psikologis, merokok seperti rangsangan seksual, sebagai suatu ritual, menunjukkan kejantanan (bangga diri), mengalihkan kecemasan, dan menunjukkan kedewasaan.
  2. Dorongan fisiologis, adanya nikotin yang dapat mengakibatkan ketagihan (adiksi) sehingga ingin terus merokok.
Faktor yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok
Faktor – faktor yang mempengaruhi kebiasaan merokok antara lain:
Pengetahuan
Menurut Hamid A., tembakau bisa meningkatkan kecerdasan, asalkan pemanfaatannya tidak diperoleh dengan cara mengisap tembakau. Jika diisap dalam bentuk rokok, itulah yang menimbulkan masalah kesehatan, seperti gangguan jantung, pembulu darah dan problem kesehatan lainnya. Permasalahannya ini terletak pada proses pembakaran yang mengubah tembakau menjadi racun. Rokok adalah benda beracun yang memberi efek santai dan sugesti merasa lebih jantan.
Selain kegunaan atau manfaat rokok yang secuil itu terkandung bahaya yang sangat besar bagi orang yang merokok maupun orang di sekitar perokok yang bukan perokok. Rokok juga disebut sebagai jendela awal terjadinya penggunaan narkoba. Akibat kronik yang paling gawat dari penggunaan nikotin adalah ketergantungan. Sekali saja seseorang menjadi perokok, maka ia akan sulit mengakhiri kebiasaan itu, baik secara fisik maupun psikologis. Nikotin mempunyai sifat mempengaruhi dopamine otak dengan proses yang sama seperti zat-zat psikoaktif. Hal inilah yang tidak diketahui masyarakat pada umumnya.
Jenis Kelamin
Perilaku merokok dilihat dari berbagai sudut pandang dinilai sangat merugikan, baik bagi diri sendiri maupun orang lain di sekitarnya. Hampir setiap saat dapat disaksikan dan dijumpai orang yang sedang merokok.
Bahkan saat ini perilaku merokok sudah sangat wajar dipandang oleh para remaja, khususnya remaja laki-laki. Akhirnya timbul sebutan “tidak wajar” ketika pria dewasa tidak merokok dan tanggapan terhadap perilaku merokok pun bermunculan dari berbagai perspektif.
Sebagian pihak berpendapat bahwa perilaku merokok biasa dilakukan oleh siapa saja, bahkan wanita sekalipun. Perilaku dinilai wajar dan bisa dilakukan siapa saja, yang tidak dibatasi oleh jenis kelamin. Sementara itu, pihak lain berasumsi bahwa nilai moral seorang wanita akan luntur ketika ia merokok. Hal ini yang menjadi titik berat di sini, yakni masih berada pada nilai normatif seorang wanita, khususnya pandangan budaya Indonesia terhadap wanita.
Psikologis
Ada beberapa alasan psikologis yang menyebabkan seseorang merokok, yaitu demi relaksasi atau ketenangan, serta mengurangi kecemasan atau ketegangan. Pada kebanyakan perokok, ikatan psikologis dengan rokok dikarenankan adanya kebutuhan untuk mengatasi diri sendiri secara mudah dan efektif. Rokok dibutuhkan sebagai alat keseimbangan.
Berhenti merokok bukan sesederhana seperti mengganti rokok dengan yang lain, naamun lebih dari itu. Sungguh, berhenti merokok akan menyentuh aspek kejiwaan yang sangat mendasar yang mungkin selama ini telah memberikan ketenangan, mengurangi ketegangan, mengatasi kegelisahan dan mengalihkan pikiran. Mengenali alasan atau penyebab merokok, seperti faktor kebiasaan dan kebutuan mental (kecanduan/ketagihan) akan memberikan petunjuk yang sesuai untuk mengatasi gangguan fisik ataupun psikologis yang menyertai proses berhenti merokok.
Berikut ini adalah gejala-gejala yang dapat dicermati untuk mengenali alasan merokok.
  1. Ketagihan --- Adanya rasa ingin merokok yang menggebu, mereka tidak bisa hidup selama setengah hari tanpa rokok, merasa tidak tahan bila kehabisan rokok, sebagian kenikmatan rokok terjadi saat menyalakan rokok, kesemutan di lengan dan kaki, berkeringat dan gemetar (adanya penyesuaian tubuh terhadap hilangnya nikotin), gelisah, susah konsentrasi, sulit tidur, lelah dan pusing.
  2. Kebutuhan Mental --- Merokok merupakan hal yang paling nikmat dalam kehidupan, ada dorongan kebutuhan merokok yang kuat karena tidak merokok, merasa lebih berkonsentrasi sewaktu bekerja dengan merokok, merasa lebih rileks dengan merokok, keinginan untuk merokok saat menghadapi masalah.
  3. Kebiasaan --- Merasa kehilngan benda yang bisa dimainkan ditangan, kadang-kadang menyalakan rokok tanpa sadar. Kebiasaan merokok sesudah makan. menikmati rokok sambil minum kopi.
Pekerjaan
Selama ini, merokok dianggap bisa meningkatkan daya konsentrasi, sehingga ketika seseorang sedang mengalami masalah dan bekerja, maka ia akan merasa lebih tenang dan berkonsentrasi untuk melakukan pekerjaannya. Padahal, jika ditinjau lebih mendalam, seseorang dianggap lebih berkonsentrasi ketika ia merokok lantaran di dalam rokok terdapat bahan-bahan yang dapat menyebabkan kecanduan. Makanya, bagi seseorang yang telah terbiasa merokok, maka ia akan merasa kurang bergairah dan tidak dapat berkonsentrasi. Sebab, candu yang terkandung dalam rokok mulai bereaksi di dalam dirinya.
=================================================================================
FAKTOR PENYEBAB MEROKOK
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Banyak faktor penyebab merokok, sehingga seseorang mengalami ketergantungan terhadap rokok. Faktor-faktor penyebab merokok bisa karena faktor biologis, psikologis, maupun faktor farmakologis (ketergantungan terhadap zat rokok).
Ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang mempunyai kebiasaan merokok. Secara umum dibagi dalam tiga bagian:
  1. Faktor farmokologis, salah satu zat yang terdapat dalam rokok adalah nikotin yang mempengaruhi perasaan atau kebiasaan
  2. Faktor sosial, yaitu salah satu faktor yang membuat seseorang merasa lebih diterima dalam lingkungan teman dan kelihatan dewasa, dan merasa lebih nyaman
  3. Faktor psikologis, yakni dapat digunakan sebagai alat psikologis seperti peningkatan penampilan dan kenyamanan psikologis. Di samping itu faktor lain yang dapat mempengaruhi seseorang merokok adalah iklan yang dilakukan oleh industri rokok.
Laventhal dan Cleary menyatakan motif seseorang merokok terbagi menjadi dua motif utama yaitu:
Faktor Psikologis
Pada umumnya faktor-faktor tersebut terbagi dalam lima bagian yaitu:
  1. Kebiasaan --- Perilaku merokok adalah sebuah perilaku yang harus tetap dilakukan tanpa adanya motif yang bersifat positif ataupun negatif. Seseorang merokok hanya untuk meneruskan perilakunya tanpa tujuan tertentu.
  2. Reaksi emosi yang positif --- Merokok digunakan untuk menghasilkan reaksi yang positif, misalnya rasa senang, relaksasi dan kenikmatan rasa. Merokok juga dapat menunjukkan kejantanan (kebanggaan diri) dan menunjukkan kedewasaan.
  3. Reaksi untuk penurunan emosi --- Merokok ditunjukkan untuk mengurangi rasa tegang, kecemasan biasa, ataupun kecemasan yang timbul karena adanya interaksi dengan orang lain.
  4. Alasan sosial --- Merokok ditunjukkan untuk mengikuti kebiasaan merokok, identifikasi perokok lain, dan menentukan image diri seseorang.
  5. Kecanduan dan ketagihan --- Seseorang merokok karena mengaku telah mengalami kecanduan karena kandungan nikotin dalam rokok. Semula hanya mencoba-coba merokok, tetapi akhirnya tidak dapat menghentikan kebiasaan tersebut karena kebutuhan tubuh akan nikotin.
Faktor Biologis
Faktor ini menekankan pada kandungan nikotin yang ada di dalam rokok yang dapat mempengaruhi ketergantungan seseorang pada rokok secara biologis. 
========================================================================

SUMBER INFORMASI -----> http://www.psychologymania.com

0 comments:

Post a Comment