CARA MENGHINDARI KEBIASAAN MEROKOK
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
=================================================================================
FAKTOR PENYEBAB MEROKOK
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
========================================================================
SUMBER INFORMASI -----> http://www.psychologymania.com
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Ada beberapa 
cara menghindari kebiasaan merokok. Pada dasarnya semua perokok tahu, bahwa 
merokok merupakan sebuah tingkah laku yang merugikan kesehatan. Hanya saja 
kebiasaan tersebut susah dihilangkan. Merokok merupakan salah satu aktivitas 
yang dipengaruhi oleh kecanduan zat-zat yang ada dalam 
rokok.
Menurut 
Monique (2000) ada beberapa cara mengindari kebiasaan merokok yaitu sebagai 
berikut:
- Tumbuhkan kemauan yang tinggi untuk berhenti merokok, dalam hal ini kita harus mengingat penyakit yang dapat diakibatkan oleh rokok dan merupakan penderitaan.
 - Mintalah bantuan orang terdekat untuk membantu mengingatkan agar tidak lagi menghisap rokok. Yang pertama dilakukan adalah dengan memberitahukan niat untuk tidak merokok pada orang terdekat sehingga mereka akan membantu dan mengingatkan agar tidak merokok, sehingga berlahan-lahan anda akan merasa risih dan sungkan karena terus menerus diingatkan.
 - Tanaman pada diri sendiri bahwa pasti mampu untuk berhenti sama sekali dari kebiasana merokok, hal ini dapat dilakukan dengan memulai menurunkan jumlah batang rokok yang diisap perhari, sehingga semakin lama semakin sedikit sampai tidak sama sekali.
 - Jauhi semua kemungkinan yang dapat membuat kembali menjadi perokok. Cara ini dilakukan dengan menghindari berkumpul dengan teman-teman atau orang lain yang merokok sehingga anda tidak ingin kembali merokok.
 - Mencari pengganti yang lebih positif daripada rokok. Untuk mengganti waktu yang digunakan untuk merokok dapat melakukan olah raga, makan permen, atau melakukan aktivitas lain.
 
 JENIS - JENIS ROKOK
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 
Jenis-jenis rokok dapat 
dibedakan menjadi beberapa jenis. Perbedaan jenis-jenis rokok ini didasarkan 
atas bahan pembungkus rokok, bahan baku atau isi rokok, proses pembuatan rokok, 
dan penggunana filter pada rokok. 
Rokok berdasarkan bahan 
pembungkus
Terdiri dari klobot yaitu rokok 
yang bahan pembungkusnya berupa daun jagung, kawung yaitu rokok yang bahan 
pembungkusnya berupa daun aren, sigaret yaitu rokok yang bahan pembungkusnya 
berupa kertas, cerutu yaitu rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun 
tembakau.
Rokok berdasarkan bahan 
baku
Terdiri dari rokok putih yaitu 
rokok yang bahan baku atau isinya hanya tembakau yang diberi saus untuk 
mendapatkan efek rasa atau aroma tertentu, rokok kretek yaitu bahan baku atau 
isinya berupa daun tembakau dan cengkeh yang diberi saus untuk mendapatkan efek 
rasa dan aroma tertentu, rokok klembak yaitu rokok yang bahan baku atau isinya 
berupa daun tembakau, cengkeh, dan kemenyan yang diberi saus untuk mendapatkan 
efek rasa dan aroma tertentu.
Rokok berdasakan proses 
pembuatannya
Terdiri dari sigaret kretek 
tangan (SKT) yaitu rokok yang proses pembuatannya dengan cara digiling atau 
dilinting dengan menggunakan tangan atau alat bantu sederhana, sigaret kretek 
mesin (SKM) yaitu rokok yang proses pembuatannya menggunakan mesin. 
Sederhananya, material rokok dimasukkan kedalam mesin rokok. Keluaran yang 
dihasilkan mesin pembuat rokok berupa rokok batangan. Saat ini mesin pembuat 
rokok telah mampu menghasilkan keluaran sekitar enam ribu sampai delapan ribu 
batang rokok per menit. Mesin pembuat rokok, biasanya dihubungkan dengan mesin 
pembungkus rokok sehingga keluaran yang dihasilkan bukan lagi berupa rokok 
batangan namun telah dalam bentuk pak. Ada pula mesin pembungkus rokok yang 
mampu menghasilkan keluaran berupa rokok dalam pres, satu pres berisi 10 pak. 
Sayangnya, belum ditemukan mesin yang mampu menghasilkan SKT karena terdapat 
perbedaan diameter pangkal dengan diameter ujung SKT. Pada SKM, lingkar pangkal 
rokok dan lingkar ujung rokok sama besar.
Rokok berdasarkan penggunana 
filter
Terdiri dari rokok filter (RF) 
yaitu rokok yang pada bagian pangkalnya terdapat gabus, rokok non filter (RNF) 
yaitu rokok yang pada bagian panggalnya tidak terdapat 
gabus.
==================================================================================
ALASAN MENGAPA ORANG MEROKOK
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Banyak alasan 
orang merokok. Walau merokok akan membahayakan kesehatan, tetap saja orang 
mempunyai seribu alasan untuk merokok. Alasan orang merokok dapat dilihat dari 
beberapa segi, baik itu segi psikologis dan fisiologis (ketergantungan zat), 
alasan sosial, alasan estetika dan lain lain.
Menurut Sue 
Amstrong yang dikutip oleh Sihombing (2007) ada beberapa alasan orang dewasa 
merokok, antara lain:
- Mereka benar-benar menikmatinya sewaktu merokok. Mereka bahkan tidak mampu menahan diri meskipun menyadari bahwa kesehatannya dipertaruhkan untuk kesenangan tersebut.
 - Mereka menjadi ketagihan terhadap nikotin dan tanpa nikotin hidup terasa hampa.
 - Mereka menjadi terbiasa menghisap rokok agar dapat merasa santai.
 - Tindakan mengambil sebatang rokok, menyulutnya dengan pemantik api, memandangi asap dan memegang sesuatu dalam tangannya telah menjadi bagian dari perilaku sosial mereka dan tanpa itu mereka akan merasa hampa. Dengan kata lain, merokok telah menjadi suatu kebiasaan.
 - Merokok adalah “penopang” bermasyarakat. Mereka mungkin seorang pemalu yang perlu mengambil tindakan tertentu untuk menutupi perasaan malunya terhadap orang lain.
 
Menurut 
Sitepoe (2000) yang mengutip Conrad dan Miler menyatakan bahwa seseorang akan 
menjadi perokok melalui dua dorongan, yaitu:
- Dorongan psikologis, merokok seperti rangsangan seksual, sebagai suatu ritual, menunjukkan kejantanan (bangga diri), mengalihkan kecemasan, dan menunjukkan kedewasaan.
 - Dorongan fisiologis, adanya nikotin yang dapat mengakibatkan ketagihan (adiksi) sehingga ingin terus merokok.
 
Faktor yang Mempengaruhi Kebiasaan 
Merokok
Faktor – 
faktor yang mempengaruhi kebiasaan merokok antara lain:
Pengetahuan
Menurut Hamid 
A., tembakau bisa meningkatkan kecerdasan, asalkan pemanfaatannya tidak 
diperoleh dengan cara mengisap tembakau. Jika diisap dalam bentuk rokok, itulah 
yang menimbulkan masalah kesehatan, seperti gangguan jantung, pembulu darah dan 
problem kesehatan lainnya. Permasalahannya ini terletak pada proses pembakaran 
yang mengubah tembakau menjadi racun. Rokok adalah benda beracun yang memberi 
efek santai dan sugesti merasa lebih jantan.
Selain 
kegunaan atau manfaat rokok yang secuil itu terkandung bahaya yang sangat besar 
bagi orang yang merokok maupun orang di sekitar perokok yang bukan perokok. 
Rokok juga disebut sebagai jendela awal terjadinya penggunaan narkoba. Akibat 
kronik yang paling gawat dari penggunaan nikotin adalah ketergantungan. Sekali 
saja seseorang menjadi perokok, maka ia akan sulit mengakhiri kebiasaan itu, 
baik secara fisik maupun psikologis. Nikotin mempunyai sifat mempengaruhi 
dopamine otak dengan proses yang sama seperti zat-zat psikoaktif. Hal inilah 
yang tidak diketahui masyarakat pada umumnya.
Jenis Kelamin
Perilaku 
merokok dilihat dari berbagai sudut pandang dinilai sangat merugikan, baik bagi 
diri sendiri maupun orang lain di sekitarnya. Hampir setiap saat dapat 
disaksikan dan dijumpai orang yang sedang merokok. 
Bahkan saat 
ini perilaku merokok sudah sangat wajar dipandang oleh para remaja, khususnya 
remaja laki-laki. Akhirnya timbul sebutan “tidak wajar” ketika pria dewasa tidak 
merokok dan tanggapan terhadap perilaku merokok pun bermunculan dari berbagai 
perspektif. 
Sebagian pihak 
berpendapat bahwa perilaku merokok biasa dilakukan oleh siapa saja, bahkan 
wanita sekalipun. Perilaku dinilai wajar dan bisa dilakukan siapa saja, yang 
tidak dibatasi oleh jenis kelamin. Sementara itu, pihak lain berasumsi bahwa 
nilai moral seorang wanita akan luntur ketika ia merokok. Hal ini yang menjadi 
titik berat di sini, yakni masih berada pada nilai normatif seorang wanita, 
khususnya pandangan budaya Indonesia terhadap wanita.
Psikologis
Ada beberapa 
alasan psikologis yang menyebabkan seseorang merokok, yaitu demi relaksasi atau 
ketenangan, serta mengurangi kecemasan atau ketegangan. Pada kebanyakan perokok, 
ikatan psikologis dengan rokok dikarenankan adanya kebutuhan untuk mengatasi 
diri sendiri secara mudah dan efektif. Rokok dibutuhkan sebagai alat 
keseimbangan.
Berhenti 
merokok bukan sesederhana seperti mengganti rokok dengan yang lain, naamun lebih 
dari itu. Sungguh, berhenti merokok akan menyentuh aspek kejiwaan yang sangat 
mendasar yang mungkin selama ini telah memberikan ketenangan, mengurangi 
ketegangan, mengatasi kegelisahan dan mengalihkan pikiran. Mengenali alasan atau 
penyebab merokok, seperti faktor kebiasaan dan kebutuan mental 
(kecanduan/ketagihan) akan memberikan petunjuk yang sesuai untuk mengatasi 
gangguan fisik ataupun psikologis yang menyertai proses berhenti merokok. 
Berikut ini 
adalah gejala-gejala yang dapat dicermati untuk mengenali alasan 
merokok.
- Ketagihan --- Adanya rasa ingin merokok yang menggebu, mereka tidak bisa hidup selama setengah hari tanpa rokok, merasa tidak tahan bila kehabisan rokok, sebagian kenikmatan rokok terjadi saat menyalakan rokok, kesemutan di lengan dan kaki, berkeringat dan gemetar (adanya penyesuaian tubuh terhadap hilangnya nikotin), gelisah, susah konsentrasi, sulit tidur, lelah dan pusing.
 - Kebutuhan Mental --- Merokok merupakan hal yang paling nikmat dalam kehidupan, ada dorongan kebutuhan merokok yang kuat karena tidak merokok, merasa lebih berkonsentrasi sewaktu bekerja dengan merokok, merasa lebih rileks dengan merokok, keinginan untuk merokok saat menghadapi masalah.
 - Kebiasaan --- Merasa kehilngan benda yang bisa dimainkan ditangan, kadang-kadang menyalakan rokok tanpa sadar. Kebiasaan merokok sesudah makan. menikmati rokok sambil minum kopi.
 
Pekerjaan
Selama ini, 
merokok dianggap bisa meningkatkan daya konsentrasi, sehingga ketika seseorang 
sedang mengalami masalah dan bekerja, maka ia akan merasa lebih tenang dan 
berkonsentrasi untuk melakukan pekerjaannya. Padahal, jika ditinjau lebih 
mendalam, seseorang dianggap lebih berkonsentrasi ketika ia merokok lantaran di 
dalam rokok terdapat bahan-bahan yang dapat menyebabkan kecanduan. Makanya, bagi 
seseorang yang telah terbiasa merokok, maka ia akan merasa kurang bergairah dan 
tidak dapat berkonsentrasi. Sebab, candu yang terkandung dalam rokok mulai 
bereaksi di dalam dirinya.
FAKTOR PENYEBAB MEROKOK
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Banyak faktor 
penyebab merokok, sehingga seseorang mengalami ketergantungan terhadap rokok. 
Faktor-faktor penyebab merokok bisa karena faktor biologis, psikologis, maupun 
faktor farmakologis (ketergantungan terhadap zat rokok).
Ada beberapa 
faktor yang menyebabkan seseorang mempunyai kebiasaan merokok. Secara umum 
dibagi dalam tiga bagian:
- Faktor farmokologis, salah satu zat yang terdapat dalam rokok adalah nikotin yang mempengaruhi perasaan atau kebiasaan
 - Faktor sosial, yaitu salah satu faktor yang membuat seseorang merasa lebih diterima dalam lingkungan teman dan kelihatan dewasa, dan merasa lebih nyaman
 - Faktor psikologis, yakni dapat digunakan sebagai alat psikologis seperti peningkatan penampilan dan kenyamanan psikologis. Di samping itu faktor lain yang dapat mempengaruhi seseorang merokok adalah iklan yang dilakukan oleh industri rokok.
 
Laventhal dan 
Cleary menyatakan motif seseorang merokok terbagi menjadi dua motif utama 
yaitu:
Faktor Psikologis 
Pada umumnya 
faktor-faktor tersebut terbagi dalam lima bagian yaitu:
- Kebiasaan --- Perilaku merokok adalah sebuah perilaku yang harus tetap dilakukan tanpa adanya motif yang bersifat positif ataupun negatif. Seseorang merokok hanya untuk meneruskan perilakunya tanpa tujuan tertentu.
 - Reaksi emosi yang positif --- Merokok digunakan untuk menghasilkan reaksi yang positif, misalnya rasa senang, relaksasi dan kenikmatan rasa. Merokok juga dapat menunjukkan kejantanan (kebanggaan diri) dan menunjukkan kedewasaan.
 - Reaksi untuk penurunan emosi --- Merokok ditunjukkan untuk mengurangi rasa tegang, kecemasan biasa, ataupun kecemasan yang timbul karena adanya interaksi dengan orang lain.
 - Alasan sosial --- Merokok ditunjukkan untuk mengikuti kebiasaan merokok, identifikasi perokok lain, dan menentukan image diri seseorang.
 - Kecanduan dan ketagihan --- Seseorang merokok karena mengaku telah mengalami kecanduan karena kandungan nikotin dalam rokok. Semula hanya mencoba-coba merokok, tetapi akhirnya tidak dapat menghentikan kebiasaan tersebut karena kebutuhan tubuh akan nikotin.
 
Faktor Biologis 
Faktor ini 
menekankan pada kandungan nikotin yang ada di dalam rokok yang dapat 
mempengaruhi ketergantungan seseorang pada rokok secara biologis. 
SUMBER INFORMASI -----> http://www.psychologymania.com








0 comments:
Post a Comment