Tuesday, 15 October 2013

4 Tips Hadapi Sikap Kekasih yang Posesif

Jakarta - Posesif adalah tanda cinta, tampaknya kata-kata itu tidak benar adanya. Pasangan yang posesif justru membuat hubungan tidak berwarna dan lama-kelamaan bisa membuat Anda jengah. Jika si dia mulai melarang Anda untuk berteman atau bahkan mengatur busana saat tidak bersamanya, itu tanda kekasih posesif. Lalu, apa yang sebaiknya dilakukan untuk menghadapi tipe pasangan seperti ini? Berikut tipsnya:

1. Ketahui Masa Lalunya
Rasa tidak aman yang mungkin disebabkan hubungan terdahulu yang tidak berjalan baik membuat dia menjadi posesif. Cobalah untuk membicarakan hal ini dalam kondisi yang tenang. Jika hubungannya dulu berakhir karena perselingkuhan, buatlah ia yakin bahwa Anda bukanlah tipe wanita yang sama. Anda juga bisa berbagi pengalaman jika hal itu juga pernah terjadi pada Anda. 

"Biasanya sikap posesif muncul karena adanya pengalaman masa lalu yang kurang menyenangkan berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan afeksinya," tutur Ratih Ibrahim, psikolog sekaligus konsultan cinta di Wolipop.

2. Komunikasi
Komunikasikan pada pasangan bahwa ia bisa menceritakan apapun pada Anda, termasuk kecemburuannya. Mungkin awalnya akan membuat Anda tidak nyaman, ketika ia terus mengeluh karena kecemburuannya. Namun coba tetap tenang. Anda akan terkejut atas sikap yang tanpa disadari membuatnya cemburu.

3. Mengenalkan Pada Teman Anda
Salah satu alasan pria menjadi lebih insecure adalah Anda selalu bepergian dengan orang-orang yang tidak ia kenal. Untuk itu, ajaklah ia berkumpul bersama sahabat sesekali agar ia lebih mengenal lingkungan Anda dan tidak lagi curiga.

4. Mengajaknya Konseling
Jika komunikasi masih kurang untuk mengatasi sifat posesifnya itu, tak ada salahnya mengajak ia untuk konseling. Sebuah hubungan yang baik didasarkan pada rasa saling menghormati dan percaya. Masing-masing Anda juga perlu memiliki ruang untuk berkembang.

"Jika menikah, sebagai suami dan istri, kalian tetap harus mampu bersikap independen. Cobalah bujuk pacar kamu untuk mengikuti konseling atau terapi untuk mengatasi sikapnya ini," tambah Ratih.

dikutip dari wolipop.detik.com

1 comment: