A. Deskripsi tentang Seputar Kolam Segaran
Kolam Segaran |
Kolam segaran pertama kali ditemukan oleh seoran Belanda, Ir. Marc Lain Pont bekerjasama dengan Bupati Mojokerto pertama yaitu Kromojoyo pada tahun 1926. Sejak ditemukan hingga saat ini, telah beberapa kali dilakukan pemugaran yaitu pada tahun 1966, 1974, dan 1984. Bagi Kabupaten Mojokerto Kolam Segaran merupakan salah satu situs peninggalan Kerajaan Majapahit, yang dituahkan dan dibanggakan masyarakat Trowulan khususnya dan Mojokerto pada umumnya. Nama Kolam Segaran berasal dari bahasa Jawa 'segara' yang berarti 'laut', mungkin masyarakat setempat mengibaratkan kolam besar ini sebagai miniatur laut. Tembok dan tanggul bata merah mengelilingi kolam yang sekaligus memberi bentuk pada kolam tersebut.Kolam ini memiliki panjang 375 meter, lebar 175 meter, tebal tepian 1,6 meter dengan kedalaman 2,88 meter. Sebagai pembatas, kolam ini menggunakan konstruksi batu bata. Dan uniknya, batu bata tersebut hanya ditata sedemikian rupa tanpa perekat dan hanya digosok – gosokkan satu sama lain. Saluran air masuk ke kolam ada di bagian tenggara. Sedangkan di sebelah selatan sudut timur laut dinding sisi luar terdapat 2 kolam kecil berhimpitan, sementara di sebelah barat sudut timur terdapat saluran air menembus sisi utara. Di bagian tenggara terdapat saluran air masuk ke kolam dan saluran air keluar di bagian barat laut. Sumber air kolam berasal dari Balong Bunder dan Balong Dowo yang berada di sebelah selatan dan barat daya kolam. Dan pintu masuknya terletak di sebelah barat, dengan bentuk tangga batu kuno. Selain dari dua sumber air tersebut, air dalam kolam Segaran juga berasal dari air hujan. Oleh karena itu, kolam tersebut selalu dipenuhi air dengan ketinggian 1,5 hingga 2 meter selama musim penghujan, namun konon kolam ini meskipun terjadi hujan lebat tapi kolam sgaran ini tak pernah banjir atau meluap dan sebaliknya meskipun kola mini di dalam masa kemarau yang panjang tetap saja debit airnya masih ada dan tak pernah kering. Letak Kolam Segaran sekitar 500 meter arah selatan jalan raya Mojokerto – Jombang, dan sekitar 5 meter dari Pusat Purbakala di Mojokerto. Dengan ukuran yang sangat besar itu, kolam yang menjadi salah satu simbol kejayaan Kerajaan Majapahit ini, diakui beberapa ahli anthropologi nasional sebagai kolam kuno terbesar di Indonesia. 0Kisah mistis keberadaan kolam ini, diawali saat pemugaran pertama dengan penemuan bandul jaring, kail pancing dari emas, dan sebuah piring berbahan emas dalam kondisi 60%. Semua penemuan itu tersurat di salah satu dinding Museum Trowulan. Posisinya di sebelah kanan batu Surya Majapahit.
Konon, pada masa pemerintahan Hayam Wuruk, Majapahit mengadakan pesta besar karena kedatangan
duta dari Tiongkok, angkatan perang negeri Tartar. Raja menyuguhkan
hidangan dengan perkakas dari emas, mulai nampan, piring sampai sendok.
Para tamu puas dan menilai, Majapahit memang negara besar yang patur
dihormati. Setelah pesta usai, sebelum para tamu pulang, Hayam Wuruk
ingin memperlihatkan kekayaan Kerajaan yang terkenal sebagai negeri
gemah ripah loh jinawi. Semua perkakas dari emas itu dibuang ke Kolam
Segaran, tempat dimana pesta itu dilangsungkan. Karena benda-benda itu
terkubur begitu lama, keberadaannya dikuasai makhluk gaib. Untuk
mengangkat harta karun itu bukan persoalan gampang karena harus
berhadapan dengan lelembut yang menguasai benda-benda tersebut. Tapi
konon menurut cerita dari juru kunci pak Kuntoro di kolam segaran
tersebut pada dasar kolam dulunya dipasangkan jarring, gunanya untuk
mengangkat kembali barang-barang yang telah dibuang di kolam segaran
tersebut,
B. Fungsi Kolam Segaran
Kolam segaran ini bpada masa Kerajaan Majapahit berfungsi sebagai
waduk dan penampung air, yang merupakan wujud kemampuan Kerajaan
Majapahit akan teknologi bangunan basah, para ahli memperkirakan kolam
ini sama dengan kata ”Telaga” yang disebut dalam kitab Negarakertagama.
Selain
itu, ada cerita yang menyebutkan bahwa kolam tersebut sering
dimanfaatkan para Maharaja Majapahit untuk bercengkerama dengan
permaisuri dan para selir kedatonnya. Kolam tersebut juga digunakan
Maharaja Hayam Wuruk untuk menjamu tamu agung dari Kerajaan Tiongkok.
Fungsi yang lain yaitu untuk tempat bersantai para putri – putri raja,
seperti yang telah disebutkan dalam kitab Negarakertagama di pupuh ke 38 yakni
Keindahan Bureng: telaga bergumpal air jernih. Kebiru‐biruan,
ditengah: candi karang bermekala. Tepinya rumah berderet, penuh
pelbagai ragam bunga. Tujuan para pelancong
penyerap sari kesenangan)
kolam
Segaran juga difungsikan sebagai tempat penggemblengan para ksatria
laut Majapahit. Namun pada masa sekarang kolam ini juga sering digunakan
sebagai tempat berwisata untuk para masyarakat sekitar, selain itu
kolam ini juga digunakan sebagai tempat untuk menyimpan cadangan air
warga setempat dan kolam ini juga berfungsi sebagai tempat irigasi untuk
mengairi sawah sawah warga di Trowulan. ini menyimpulkan bahwa,
pembuatan kolam Segaran memiliki prioritas utama penunjang perekonomian
rakyat, khususnya dibidang pertanian. Itu terbukti dari fungsinya saat
ini sebagai waduk pengairan untuk sawah sawah masyarakat sekitarnya,
selain itu dalam hari-hari besar keagamaan para pemeluk agama
Hindu-budha tempat ini juga biasa digunakan untuk upacara larung saji
masyarakat bali yang sengaja melakukan ritual di kolam segaran ini.
C. Hubungan Terhadap penduduk sekitar yang beragama islam
sumber informasi http://sejarah-andychand.blogspot.com
0 comments:
Post a Comment