Sunday, 5 January 2014

Pendaftaran SNMPTN Dimulai Januari 2014

KOMPAS IMAGES/DONNY SOPHANDIPTN tidak boleh menyelenggarakan seleksi mandiri sebelum Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) yang akan digelar pada 1-2 Juni 2011.
BANDUNG, KOMPAS.com — Pendaftaran Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri 2014 yang merupakan seleksi calon mahasiswa baru tanpa tes tertulis dimulai 6 Januari 2014. Pendaftaran secara online dimulai dengan pengisian pangkalan data sekolah dan siswa dengan masa waktu tiga bulan.

Adapun pendaftaran oleh siswa dilakukan pada 17 Februari-31 Maret. Pengumuman kelulusan pada 27 Mei 2014.

Ketua Umum Pengurus Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2014 Ganjar Kurnia yang juga Rektor Universitas Padjadjaran dalam peluncuran SNMPTN 2013 di Bandung, Rabu (11/12) malam, mengatakan, pendaftaran SNMPTN tidak dikenai biaya sejak tahun lalu.

Kuota yang disediakan untuk mahasiswa baru melalui SNMPTN 150.000 kursi dan setiap PTN atau program studi minimal menyediakan 50 persen daya tampung untuk SNMPTN. Seleksi dilakukan berdasarkan prestasi akademik siswa yang dilihat dari nilai rapor, hasil ujian nasional, dan prestasi lain.

Peluncuran SNMPTN dilakukan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh. Hadir dalam peluncuran itu Dirjen Pendidikan Tinggi Kemdikbud Djoko Santoso dan sejumlah rektor perguruan tinggi negeri.

Menurut Ganjar, pendaftaran secara online didukung PT Telkom Indonesia. Adapun untuk siswa di daerah yang sulit mengakses internet akan dibantu PT Pos Indonesia. ”Akses secara gratis disediakan di kantor pos di kecamatan,” kata Ganjar.

Pada penerimaan SNMPTN tahun ini, pemerintah tetap memberikan kesempatan kepada calon mahasiswa berprestasi dari keluarga tidak mampu dan dari daerah terluar, terdepan, dan tertinggal (3T). Pemerintah menyediakan beasiswa Bidikmisi.

Akhmaloka, Rektor Institut Teknologi Bandung, mengatakan, panitia SNMPTN akan mengusulkan kepada dinas pendidikan/instansi yang berwenang untuk memberikan sanksi pemberhentian kepala sekolah yang curang, misalnya manipulasi nilai.

Selain SNMPTN, ada juga Seleksi Bersama Masuk PTN (SBMPTN) yang berdasar hasil tes/tertulis. Kuotanya minimal 30 persen. Seleksi lainnya adalah seleksi mandiri yang diserahkan kepada setiap PTN dengan kuota maksimal 20 persen dari daya tampung. (ELN).

sumber kompas.com

0 comments:

Post a Comment